Minggu, 06 Mei 2012

Peluang Usaha Distro



PROSPEK USAHA

Pola dan gaya hidup perkotaan merangsang kegiatan ekonomi guna mengantisipasi pemenuhan kebutuhan dan perubahan yang cepat dari gaya hidup masyarakat perkotaan.  Salah satunya adalah pemenuhan kebutuhan fashion dan aksesoris gaya tampilan masyarakat kota. Distro atau distribution outlet adalah tempat untuk menjual berbagai produk fashion dan aksesoris buatan lokal (local clothing company) yang terbatas dengan harga terjangkau. Barang-barang yang dijual di tempat ini terdiri atas t-shirt, tas, dompet, topi, jaket, baju, dan sebagainya. Pada dasarnya distro menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat agar gaya hidupnya dapat berbeda dan terpenuhi. Berani tampil beda dan bergaya.

Secara ekonomis dan financial, perputaran uang pada usaha distro sangat cepat, karena usaha ini sangat berkait erat dengan gaya hidup anak muda yang selalu mengikuti trend/mode. Dengan besarnya potensi kawula muda pada fashion, maka pasar distro juga terbuka lebar karena populasi anak muda relatif cukup besar. Distro pada dasarnya menyediakan kebutuhan kawula muda, sehingga meskipun distro belum tentu memperoleh pendapatan yang tetap atau tidak memiliki penghasilan tetap, tetapi daya beli kawula muda yang terus ada dan cukup lumayan membuat usaha distro memberi peluang yang cukup besar.  Kepastian daya beli kawula muda yang tetap inilah yang menjadi peluang utama distro banyak dilirik para pebisnis.
               

TIPS KEBERHASILAN USAHA
               
Untuk memulai usaha distro perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya adalah

    Memilih lokasi yang strategis dan tata ruang yang nyaman, sesuai dengan gaya hidup dan ciri khas anak muda. Lokasi strategis mempertimbangkan kenyamanan dan keamanan dalam berbelanja atau tata ruang yang dapat dinikmati atau menunggu.  Selain itu, akan lebih memberi nilai tinggi, jika lokasi distro ditunjang oleh lahan parkir yang nyaman, luas dan memadai.
 Mencari informasi mengenai  beberapa perusahaan produsen pakaian/garment atau fashion dan clothing company yang memungkinkan dapat menjadi pemasok barang-barang jualan pada distro secara khas dan rutin.
Memfokuskan diri pada usaha penjualan barang-barang yang mudah laku dan cepat laku atau fast moving product.  Beberapa produk ini meliputi pakaian, T-shirt atau beberapa barang unik yang jarang ditemukan  pada distro lain atau spesifik dan khas hanya ada pada distro.
 Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, terutama saudara, kerabat, atau teman yang dapat dipercaya untuk mengelola dan mengembangkan distro bersama-sama. Kerjasama dilakukan atas dasar kebersamaan, soliditas, saling pengertian, saling berbagi, saling memberi manfaat dan saling menguntungkan.
 Senantiasa mencari informasi produk, harga, dan kualitas layanan terbaik sesuai dengan trend dan terkini, serta melakukan pembaharuan terhadap jenis dan macam produk-produk yang digemari anak muda dan menjadi gaya masa kini. Sadar dan punya pengetahuan terhadap mode menjadi kewajiban penting yang menjadi ciri khas pengelola distro disamping meningkatkan pelayanan prima.

    Pelaku usaha distro perlu mengembangkan dan membangun jaringan yang lebih baik serta menciptakan citra positif dari pelanggan mengenai produk yang dihasilkan atau dijual di distronya. Dengan kata lain, produk dan tingkat layanan akan membangun citra distro dengan brand awareness pelanggan.
 
FAKTOR KRITIS PADA KEBERHASILAN USAHA

    Usaha  distro memerlukan kesungguhan, kegigihan dan kejelian dalam memanfaatkan peluang yang ada maupun mencari celah baru inovasi produk dan pemasarannya. Beberapa hambatan atau kendala nyata akan terjadi, di antaranya:
        Adanya kecenderungan menurunnya produksi dari jenis produk tertentu yang dihasilkan oleh clothing company (distributor),  berakibat pada terhambatnya jumlah pasokan barang yang dibutuhkan, sementara pelanggan telah memiliki citra yang baik (fanatisme) terhadap produk yang dijual distro.
        Semakin menjamurnya usaha distro sejenis pada lokasi yang hampir berdekatan menyebabkan ketatnya persaingan.
        Perlu kehati-hatian dan perhitungan yang matang dalam menyeleksi barang dari perusahaan pakaian/aksesoris yang kurang dikenal oleh para pelanggan.  Karena keadaan ini akan menghambat perputaran uang dari usaha distro dan akan memperlambat lakunya suatu barang.
        Jangan membuat patokan harga yang terlampau mahal, karena akan melemahkan daya saing.
        Pengelolaan usaha distro yang tidak profesional akan menyebabkan kebangkrutan usaha.


TEKNIS MELAKUKAN USAHA

Usaha distro termasuk usaha yang menguntungkan dan menjanjikan nilai tambah yang relatif besar. Namun demikian, agar usaha distro tetap bisa bertahan dan berkelanjutan, bahkan menjadi serius seperti halnya bisnis lainnya, ada beberapa hal yang di lakukan, yaitu sebagai berikut :

    Merancang bangun manajemen usaha yang baik. Jika ingin menjadi usaha dalam skala besar, maka tidaklah cukup mengandalkan manajemen dan pembukuan apa adanya atau sekadarnya saja, atau tidak cukup hanya sebatas pertemanan atau saling percaya. Adanya perubahan usaha dan tantangan usaha distro yang cepat membutuhkan perencanaan usaha yang mantap dan  antisipatif terhadap perubahan pasar dan perkembangan waktu.  Usaha distro membutuhkan perubahan pengelolaan yang cepat dan responsif sehingga perencanaan usahanya tidak hanya sebatas go with the flow, tetapi dengan berjalannya waktu strategi usahanya bisa berubah, sehingga sangatlah penting untuk membuat perencanaan bisnis yang solid dan kuat secara teliti untuk jangka panjang.

    Usaha distro memerlukan kerangka pikir dan aksi tindak yang cepat professional dan berwawasan ke depan. Kejelian,responsive, dan antisipatif terhadap perubahan selera pelanggan disertai cara berpikir yang cepat-sistematis dan bertindak secara professional dibutuhkan untuk mementukan arah usaha distro yang dibangun dan akan dikembangkan. UMKM dapat melakukan kajian ulang terhadap usaha distro yang tengah dilakukan saat ini. Misalnya, dengan membuat pertanyaan untuk menilai diri sendiri, diantaranya adalah sudah sampai pada tahap manakah usaha distro dilakukan? Apakah sasaran target pembelinya sudah tepat dan tercapai ? Apakah nama distro telah mencerminkan kualitas produk dan layanan usaha distro, apakah nama distro dapat  mudah diingat dan cocok dengan tema gaya dan trend yang dijual? Apakah lokasi yang sekarang digunakan sudah cukup strategis dan memadai?
 Melakukan upaya promosi menggunakan media informasi yang tepat seperti spanduk, billboard, leaflet atau brosur. Media menyediakan dan menyajikan informasi profduk dan layan distro. Informasi ini diharapkan dapat menyebar ke berbagai lokasi pelanggan termasuk di sekolah, kampus, atau tempat-tempat keramaian dan nongkronya anak muda.
 Membuat rancangan display barang yang menarik dan tata ruang distro yang bergaya dan beraroma gaya hidup kawula muda. Selain itu, di lokasi distro dapat pula memutar lagu musik , kesenian agar menarik dan menyenangkan, serta member kenyamanan pelanggan dalam berbelanja di distro tersebut

ASPEK LEGALITAS

Izin usaha yang dipunyai oleh pemilik distro berdasarkan tempat usaha adalah izin Mendirikan Bangunan (IMB), berdasarkan jenis usaha  adalah, Izin Sementara Usaha Pariwisata dan Izin Tetap Usaha Pariwisata, Surat Izin Tempat Usaha (SITU) atau minimal Izin Gangguan (HO);Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).  Adapun izin yang berhubungan bentuk usahanya juga harus dipersiapkan saat akan mengajukan izin. Beberapa dokumen yang harus ada untuk usaha perorangan :

    KTP, jika ini merupakan usaha perorangan;
    Fotokopi bukti pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terakhir;
    Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
    Surat Pengantar dari Kecamatan untuk pengurus  HO dan SITU ke Dinas Perizinan;
    Surat Pernyataan tidak keberatan dari tetangga terdekat.

Jika kita tertarik untuk memulai bisnis ini, kita tidak perlu memakai ruang­an yang besar, tetapi cukup seukuran garasi atau mini market karena barang yang dijual terbatas dan segmentasinya hanya untuk anak muda. Lokasi usaha pun diusahakan di daerah dekat tempat anak muda biasa nongkrong atau dekat lokasi keramaian lainnya.

ANALISA USAHA

Untuk menjalankan usaha distro, diperlukan beberapa pemahaman pembiayaan dan kemungkinan pendapatan yang diperoleh. Berikut adalah contoh analisis usaha yang dapat dijadikan gambaran awal dari usaha distro.
Beberapaasumsi dalam pembiayaaan usaha distro adalah bahwa peralatan mengalami penyusutan selama 4 tahun dan nilai residu peralatan sebesar Rp 10.000,00 atas dasar perthitungan menggunakan metode penyusutan garis lurus. Biaya penyusutan per tahun = (Rp 3.500.000,00 – Rp 10.000,00) / 4 = Rp 824.750,00 per tahun atau sama dengan Rp 87.729,00 per bulan
Modal Awal: Peralatan:

Hanger + rak lemari display
Rp    2.000.000,00
Meja + kursi cashier
Rp       300.000,00
Pemutar musik MP3 + speaker
Rp    1.000.000,00 
Jumlah                    
Rp    3.300.000,00
Peralatan mengalami penyusutan selama 4 tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp 1.000,00 dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus. Biaya penyusutan per tahun = (Rp 3.300.000,00 – Rp 1.000,00) / 4 = Rp 824.750,00 per tahun atau sama dengan Rp 87.729,00 per bulan.
Barang dagangan awal

(kaus, tas, topi, dan lain lain)
Rp    2.500.000,00
Renovasi tempat usaha + desain interior
Rp    2.500.000,00
Perlengkapan:

Promosi                      
Rp       300.000,00
Kantong plastik (cetak)                                          
Rp       100.000,00
Plastik
Rp         50.000,00
Kalkulator
Rp         75.000,00
ATK
Rp         50.000,00
Jumlah
Rp       575.000,00

Perhitungan Laba/(Rugi) per Bulan

Pendapatan:

Pemasukan dari beragam barang yang terjual
Rp 250.000,00 x 30 hari
Rp    7.500.000,00
Biaya-biaya:

Sewa tempat                                                           
Rp       500.000,00
Listrik                                                                       
Rp       250.000,00
Harga pokok barang                                              
Rp    2.500.000,00
Transportasi                                                            
Rp       200.000,00
Upah pegawai                                                         
Rp       650.000,00
Biaya perlengkapan                                               
Rp       575.000,00
Biaya penyusutan peralatan                                  
Rp         72.708,00
Jumlah biaya                                                           
Rp    4.947.708,00
Laba Bersih                                                           
Rp    2.552.292,00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar